Soppeng,Newspost.my.id,| - 30 September 2024 – Praktik politik uang masih menjadi tantangan serius dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024. Hal ini diungkapkan oleh Andi Mappasawe (Andi Awe), tokoh masyarakat Marioriwawo dalam pernyataannya kepada awak media di Warkop Simpang Tiga, Kabupaten Soppeng.
Andi Awe menekankan pentingnya kesadaran masyarakat, terutama pemilih pemula, mengenai bahaya politik uang. Ia mengapresiasi gerakan rakyat anti politik uang yang telah berkembang di berbagai desa sebagai upaya cerdas untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat. "Gerakan ini penting untuk mengedukasi masyarakat tentang risiko intervensi, intimidasi, hoaks, dan politik uang dalam Pilkada," ujarnya.
Pung Awe, sapaan akrabnya, juga mengekspresikan optimisme bahwa kampanye anti politik uang dapat mendorong masyarakat untuk memilih calon berdasarkan hati nurani, bukan karena iming-iming uang. Ia menyoroti berbagai bentuk politik uang, termasuk tunai dan non-tunai, seperti pembagian sembako.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Andi Awe mengajak masyarakat untuk melaporkan praktik politik uang. Ia menawarkan imbalan bagi siapa saja yang dapat mendokumentasikan pelaku politik uang dengan bukti gambar atau video. "Jika ada yang berhasil mendokumentasikan oknum yang memberikan uang 500 ribu, saya akan melipatgandakan imbalan tersebut menjadi satu juta," tegasnya.
Senada dengan Ketua Tim Direktorat Hukum dan Advokasi siAP-ADA Arham MSi La Palellung, meminta kepada para wartawan yang hadir untuk ikut mengawal pilkada 2024.
"Agar rekan wartawan ikut serta berperan mewujudkan pilkada bersih di Soppeng. Pantau dan beritakan jika menemukan indikasi praktek jual beli suara," tegas Arham.
Puluhan wartawan yang hadir di warkop itu, sontak menjawab, siap laksanakan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat Soppeng dapat terhindar dari praktik politik uang dan memilih calon pemimpin yang terbaik untuk daerah mereka. (Red)