
Berita: newspost.my.id,-
Polewali mandar -bajastvsumsel.id-Deretan cahaya lampu sorot menerangi panggung utama, musik tradisional berpadu dengan alunan modern, dan puluhan model berjalan anggun menampilkan busana penuh warna. Itulah suasana malam puncak Fashion Show Assitallianh Luyo, sebuah perhelatan budaya yang digelar untuk merayakan kekayaan tradisi melalui karya para desainer daerah.
Acara yang berlangsung meriah itu menampilkan puluhan pakaian adat dari berbagai pelosok nusantara, dengan sentuhan kreatif para perancang muda dan lokal. Setiap rancangan tidak hanya menonjolkan keindahan motif dan corak tradisional, tetapi juga menghadirkan interpretasi baru agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
"Ini adalah ajang untuk memperlihatkan bahwa kearifan lokal tidak pernah lekang oleh waktu. Melalui fashion, kita bisa merawat tradisi sekaligus mengangkat nama daerah," ujar salah satu panitia penyelenggara.
Puluhan model, baik dari kalangan remaja hingga dewasa, melenggang di atas catwalk dengan busana yang sarat makna budaya. Ada yang menampilkan keanggunan pakaian adat Sulawesi, kemegahan kain tenun Nusantara, hingga keunikan ornamen khas daerah pesisir. Setiap langkah mereka disambut tepuk tangan riuh para penonton.
Tak sekadar menjadi tontonan, acara ini juga menjadi ruang apresiasi bagi para desainer daerah yang kerap berjuang memperkenalkan hasil karyanya di tengah keterbatasan. Beberapa di antaranya bahkan mengaku karya yang dipamerkan lahir dari tangan-tangan pengrajin lokal yang masih setia menjaga warisan leluhur.
Dengan menampilkan puluhan pakaian adat, Fashion Show Assitallianh Luyo berhasil menegaskan bahwa dunia mode bukan hanya milik kota besar. Dari pelosok daerah, kreativitas bisa tumbuh, dan dari panggung budaya inilah, warisan tradisi bisa terus hidup di hati generasi muda. ( Tim. Red)