• Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Coretan Tangan Otodidak di Panggung Pertama: Kisah Juliana, Perias Wajah Pemula

    NewsPost
    Senin, 01 September 2025, 09:26 WIB Last Updated 2025-09-01T02:26:50Z

     

    Berita: newspost,my.id,-

    Polewali mandar -Selembar wajah, seulas sapuan kuas, dan segenggam rasa percaya diri—itulah modal Juliana ketika pertama kali memberanikan diri tampil di hadapan publik. Di balik gemerlap lampu acara, tangan pemula itu bergetar, namun tekadnya tak surut. “Saya puas dan saya bangga dengan hasil coretan tangan saya sendiri,” ujarnya lirih, usai menuntaskan debut di sebuah panggung lomba tata rias.


    Perjalanan Juliana bukanlah kisah instan. Ia menapaki jalan sebagai perias dengan cara otodidak. Dunia maya menjadi ruang belajarnya: layar kecil ponsel yang menyuguhkan ribuan tutorial YouTube dan TikTok ia jadikan guru. Dari sana, ia memungut serpih-serpih ilmu. Tak ada kursus berbayar, tak ada mentor khusus. Hanya ketekunan dan keberanian mencoba. “Maklumlah, ilmu saya masih sangat terbatas,” katanya merendah.


    Meski begitu, kesempatan tampil di ajang lomba membuat Juliana harus berhadapan dengan tantangan nyata: bagaimana hasil riasannya dilihat, bahkan dihakimi, oleh banyak pasang mata. Rasa gugup pun menyeruak. Ia mengaku bukan sosok yang terbiasa menjadi pusat perhatian. “Agak nervous sih, karena saya orangnya gampang minder. Tapi kapan lagi mendapatkan pengalaman berharga ini,” ucapnya.


    Dalam proses itu, Juliana juga ingin membantah pandangan klise yang kerap melekat pada Make Up Artist (MUA). Banyak orang beranggapan kecantikan semata-mata karena bawaan wajah sang model. “Jangan ada yang bilang cantik itu karena memang aslinya sudah cantik,” tegasnya. Baginya, justru ketika bertemu dengan klien yang berparas menarik, tantangan seorang MUA makin besar. “Kita dituntut menjadikan hasilnya lebih cantik. Itu artinya saya harus lebih banyak belajar lagi, terutama untuk merapikan detail riasan,” ujarnya penuh kesadaran.


    Juliana sadar, pencapaiannya tidak berdiri sendiri. Dukungan dari orang-orang terdekat menjadi kunci keberhasilannya menembus panggung pertama. Ia berterima kasih kepada sang adik, Imel, yang dengan sabar bersedia menjadi model. Kepada Bilal Hibatullah Azar yang meminjamkan busana dan aksesori, serta Kak Igu yang menyempurnakan penampilan dengan tatanan sanggul. “Tanpa mereka, mungkin saya tidak akan percaya diri untuk maju,” ucapnya.


    Langkah perdana Juliana memang masih penuh coretan yang jauh dari sempurna. Namun di balik itu, lahir keyakinan bahwa setiap sapuan kuas akan semakin matang seiring waktu. Ia menatap masa depan dengan optimisme: perjalanan barunya di dunia tata rias baru saja dimulai. (Tim. Red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini