Berita: newspost.my.id,-
Bulukumba - Suasana di ruas jalan poros Bulukumba–Makassar pada Senin siang berubah tegang. Puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bulukumba turun ke jalan. Mereka membentangkan spanduk, membakar ban bekas, dan menutup penuh akses utama yang menghubungkan Kabupaten Bulukumba dengan Kota Makassar.
Aksi ini membuat lalu lintas lumpuh total. Ratusan kendaraan pribadi, mobil barang, hingga angkutan umum terpaksa berhenti berjam-jam di kedua arah. Beberapa sopir memilih memutar arah melalui jalur alternatif yang lebih jauh, sementara sebagian lainnya hanya bisa menunggu di bawah terik matahari.
Dalam orasinya, mahasiswa menuntut pemerintah daerah dan aparat penegak hukum lebih serius menangani sejumlah persoalan yang mereka anggap mendesak, mulai dari isu pendidikan, pelayanan publik, hingga praktik dugaan korupsi di tubuh pemerintahan daerah. “Kami menutup jalan ini karena suara mahasiswa sering diabaikan. Jalan poros ini adalah urat nadi, kami ingin agar suara rakyat juga diperlakukan sebagai urat nadi demokrasi,” teriak salah seorang orator dari atas mobil pick-up.
Polisi yang tiba di lokasi sempat mencoba bernegosiasi. Namun mahasiswa menolak membuka blokade jalan sebelum ada jaminan pertemuan resmi dengan pejabat daerah. Negosiasi berlangsung alot, sementara asap hitam dari ban terbakar terus mengepul, menambah sesak suasana.
Sejumlah warga yang terjebak di jalan mengaku resah, namun sebagian lainnya justru memberi dukungan. “Memang merepotkan, tapi kalau tidak begitu, kadang pemerintah tidak mau dengar,” kata seorang sopir truk yang kendaraannya ikut terjebak macet.
Hingga sore hari, aksi masih berlangsung. Aparat keamanan tetap bersiaga untuk mencegah bentrokan, sementara mahasiswa berjanji akan terus menutup akses jalan sampai tuntutan mereka ditanggapi. (Tim. Red)
