Berita: newspost.my.id,-
Soppeng – Kejaksaan Negeri (Kejari) Soppeng terus mendalami dugaan penyimpangan dalam pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa handsprayer di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulsel untuk tahun anggaran 2022 hingga 2024.
Sejumlah kelompok tani sudah dipanggil penyidik. Lima gabungan kelompok tani (Gapoktan) Marioriawa bahkan telah dimintai keterangan.
Namun sorotan kini mengarah pada sosok fasilitator berinisial AL. Nama AL disebut-sebut punya peran penting dalam pengadaan alsintan ini.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Soppeng, Nazamuddin, membenarkan hal itu.
Menurut dia, AL sudah dipanggil resmi untuk memberikan klarifikasi. Tetapi, AL tidak memenuhi panggilan.
“Kami sudah memanggil AL, tapi yang bersangkutan tidak hadir. Dalam waktu dekat, panggilan kedua akan kami layangkan,” ujar Nazamuddin, Selasa (19/8).
Ia menegaskan, jika AL tetap mangkir hingga tiga kali, penyidik akan mengambil langkah tegas.
“Kalau panggilan ketiga juga tidak hadir, tim akan menentukan sikap, apakah dilakukan paksa atau perkara dinaikkan ke tahap penyidikan,” jelasnya.
Nazaruddin menambahkan, selama perkara masih tahap penyelidikan, penyidik tidak bisa melakukan penjemputan paksa.
“Jika status perkara naik ke penyidikan dan AL kembali tidak hadir, penyidik berpotensi menetapkannya sebagai tersangka dengan dugaan menghalangi proses hukum,” bebernya. (***)
