• Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Korban Jiwa Tragedi Pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar, Duka Mengalir

    NewsPost
    Sabtu, 30 Agustus 2025, 13:32 WIB Last Updated 2025-08-30T06:32:32Z

     


    Berita: newspost.my.id,-

    Makassar – Innalillahi wa innailaihi rojiun. Ucapan duka membanjiri lini masa dan grup percakapan warga usai kabar meninggalnya seorang warga yang diduga menjadi korban dalam insiden pembakaran Gedung DPRD Kota Makassar, Jumat malam, 29 Agustus 2025.


    “Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesabaran, dan ketabahan,” tulis salah seorang warga asal Bone yang turut menyampaikan belasungkawa di media sosial.


    Peristiwa itu bermula ketika massa aksi yang sejak sore menuntut keadilan dan menolak kebijakan pemerintah daerah, akhirnya melampiaskan kemarahan dengan membakar Gedung DPRD di Jalan AP Pettarani. Api membesar dengan cepat, melalap ruang sidang hingga atap gedung runtuh. Kepanikan pecah.


    Dalam insiden itu, satu orang dilaporkan menjadi korban jiwa. Identitasnya nama:Sarina waty

    Umur:25

    Pekerjaan:staf dprd kota Makassar 

    Alamat dusun bampesu 

    Kec kajuara

    Kab Bone

    namun sejumlah saksi mata menyebut korban terjebak dalam kepulan asap tebal ketika kobaran api tak terkendali.


    Hingga Sabtu pagi, aparat kepolisian bersama tim pemadam dan relawan masih melakukan penyisiran puing-puing untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal. “Kami sedang melakukan pendataan dan verifikasi,” ujar seorang petugas kepolisian di lokasi kejadian.


    Kematian ini menambah luka bagi keluarga korban sekaligus memperdalam duka masyarakat Makassar. Tragedi di gedung rakyat yang seharusnya menjadi simbol demokrasi itu kini justru meninggalkan trauma dan kehilangan.


    Di tengah suasana mencekam, doa dan ucapan belasungkawa terus mengalir, terutama dari sesama warga Sulawesi Selatan. Mereka berharap peristiwa kelam ini menjadi pelajaran berharga agar kekerasan tidak lagi menjadi jalan terakhir dalam menyampaikan aspirasi. (**)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini