• Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Alat Pendeteksi Banjir “Bungintimbe WaterSafe” untuk Warga Morowali Utara

    NewsPost
    Selasa, 12 Agustus 2025, 20:11 WIB Last Updated 2025-08-12T13:11:50Z

     Berita: newspost.my.id,-

    Morowali Utara — Tim Mahasiswa KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menunjukkan kontribusinya bagi masyarakat melalui inovasi teknologi yang bermanfaat langsung di lapangan. Kali ini, inovasi datang dari salah satu anggota Tim KKN UGM Saba Mortara 2025, Muhammad Nadhir Al Ghifari, mahasiswa S1 Teknik Fisika UGM, yang berhasil menciptakan alat pendeteksi banjir bernama “Bungintimbe WaterSafe”.


    Alat ini resmi dipasang di Desa Bungintimbe, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Minggu (3/8/2025). Proses pemasangan dilakukan oleh Nadhir bersama rekan sesama mahasiswa KKN serta dibantu salah satu perangkat desa setempat.


    Menurut Nadhir, ide pembuatan alat ini berangkat dari hasil observasi lapangan yang menemukan bahwa warga, khususnya di Dusun 3 Desa Bungintimbe, menjadi kelompok yang paling terdampak banjir tahunan akibat meluapnya Sungai La.


    > “Berdasarkan hasil observasi, banjir di Sungai La hampir setiap tahun mengganggu aktivitas warga dan menimbulkan kerugian. Tujuan utama alat ini adalah untuk memberikan peringatan dini agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi banjir,” ungkap Nadhir, Jumat (8/8/2025).


    Teknologi Canggih, Pemantauan Real-Time

    “Bungintimbe WaterSafe” mengusung teknologi sensor ultrasonik yang mampu mengukur ketinggian air secara berkala setiap lima menit sekali. Prinsip kerjanya adalah memantulkan gelombang ultrasonik ke permukaan air, lalu mengukur pantulannya untuk menentukan ketinggian.


    Data yang terkumpul akan dikirim secara otomatis ke server database yang terhubung dengan dashboard berbasis website. Dashboard ini dapat diakses masyarakat secara langsung untuk memantau kondisi air sungai secara real-time, tanpa perlu menugaskan petugas khusus memeriksa lapangan.


    Selain itu, sistem ini dilengkapi fitur peringatan “waspada” yang aktif ketika ketinggian air mencapai 180 cm. Dengan begitu, warga dapat segera mengambil langkah antisipasi sebelum banjir meluas.


    > “Sistem ini memungkinkan warga mengetahui kondisi air kapan saja, di mana saja. Harapannya, risiko banjir bisa ditekan, dan warga punya cukup waktu untuk mengevakuasi diri maupun harta benda,” jelas Nadhir.


    Kehadiran Bungintimbe WaterSafe menjadi bukti nyata bahwa inovasi teknologi dari mahasiswa dapat menjadi solusi langsung atas permasalahan di daerah. Warga Bungintimbe kini memiliki alat pemantau banjir modern yang diharapkan mampu memberikan rasa aman, terutama saat musim hujan tiba (Tim Redaksi)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini