• Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Margaret, Gadis Pulau Rote yang Pernah Diremehkan Kini Raih Mimpi Kuliah di Universitas Indonesia

    NewsPost
    Kamis, 14 Agustus 2025, 09:05 WIB Last Updated 2025-08-14T02:05:34Z

     


    Berita: newspost.my.id,-

    Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur — Sebuah kisah haru sekaligus menginspirasi tengah viral di media sosial. Margaret, seorang gadis sederhana asal Pulau Rote, NTT, berhasil membuktikan bahwa tekad dan keyakinan mampu menembus segala keterbatasan.


    Berasal dari keluarga sederhana yang tinggal di rumah kayu dengan satu kamar dan perabotan seadanya, Margaret tumbuh dengan mimpi besar: berkuliah di Universitas Indonesia (UI). Namun perjalanan mewujudkan mimpi itu tidaklah mudah.


    Dalam sebuah wawancara yang kini ramai dibagikan, Margaret menceritakan dirinya pernah diremehkan oleh guru dan tetangganya hanya karena berani mengungkapkan cita-cita kuliah di UI.


    > “Diomongin ulang-ulang ‘nggak bisa bayar uang sekolah tapi mau kuliah di UI’. Sempat tunggak uang sekolah,” ungkap Margaret sambil menahan tangis.


    Ujaran itu sempat membuat Margaret patah semangat. Ia bahkan berniat mengubur mimpinya. Namun, menjelang dua hari penutupan pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), tekadnya kembali menyala.


    > “H-2 penutupan, jam 2 dini hari baru saya daftar. Waktu itu saya cuma pilih satu, hanya UI saja,” kenangnya.


    Keajaiban pun datang. Saat pengumuman SNBP tiba, Margaret tak menyangka dirinya dinyatakan diterima di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Tangis haru pecah di rumah kayu itu. Orang tua Margaret memeluk putrinya erat-erat, dan kakaknya bertekad bekerja lebih keras demi mengumpulkan ongkos keberangkatan adiknya ke Jakarta.


    Kisah Margaret menarik perhatian banyak pihak, termasuk dosen dari UI dan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang datang langsung untuk menawarinya beasiswa. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa kerja keras, keyakinan, dan keteguhan hati tak pernah sia-sia.


    Kini, Margaret siap menapaki babak baru kehidupannya di kampus impian, membuktikan bahwa kemiskinan bukan penghalang untuk bermimpi tinggi.


    “Kalau kita yakin, berusaha, dan percaya sama Tuhan, pasti ada jalan,” tutupnya dengan senyum penuh semangat. (Rudi Red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini