• Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ketua Tim LHI Desak, Evaluasi Pengelola MBG Kecamatan Marioriwawo Soppeng: “Anak-anak Jangan Jadi Korban Makanan Tak Layak!”

    NewsPost
    Rabu, 01 Oktober 2025, 20:11 WIB Last Updated 2025-10-03T04:00:48Z

        Berita: News Post.my.id,-

    Soppeng – Dugaan adanya makanan tidak layak konsumsi dalam Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng, pada Selasa (30/9/2025) memicu keprihatinan publik. Informasi yang dihimpun menyebut, dua sekolah menjadi penerima makanan bermasalah dari yayasan pengelola MBG, salah satunya Madrasah Ibtidaiyah (MI) DDI Jampu-Jampu.

    Kepala MI DDI Jampu-Jampu, Bustani Syarif, membenarkan bahwa terdapat makanan yang dikembalikan oleh siswa lantaran tidak dimakan.

    > “Ada beberapa nasi yang tidak dimakan anak-anak, itulah yang kemudian dikembalikan,” jelas Bustani, Rabu (1/10/2025).


    Menurutnya, tidak ada aksi penolakan secara langsung, namun beberapa siswa enggan mengonsumsi makanan karena mencium aroma yang kurang sedap.

    > “Terkait adanya satu ompreng (wadah makanan) yang terselip dan berisi makanan kemarin, memang benar. Kami juga heran kenapa bisa ikut terbawa dengan makanan hari ini,” tambahnya.


    Bustani berharap pengelola MBG lebih teliti dalam pendistribusian serta memperketat pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

    LHI: Ini Kelalaian Serius

    Menanggapi kasus ini, Ketua Investigasi dan Monitoring Lembaga HAM Indonesia (LHI), Mahmud Cambang, menilai kejadian tersebut sebagai bentuk kelalaian serius.

    > “Kalau makanan yang disajikan untuk anak-anak justru menimbulkan bau tak sedap dan tidak layak konsumsi, ini sudah masuk kategori kelalaian serius. Kita bicara soal hak dasar anak untuk mendapat makanan yang aman dan sehat, bukan sekadar proyek formalitas,” tegas Mahmud.


    Ia menuding lemahnya sistem pengawasan sebagai penyebab masalah.

    > “Jangan sampai program ini jadi kedok untuk meraup untung semata, sementara anak-anak kita dijadikan korban eksperimen makanan tak layak,” kritiknya.

    Mahmud mendesak pemerintah daerah dan aparat terkait segera melakukan audit  menyeluruh terhadap pengadaan yang bermasalah serta mengevaluasi pengelola distribusi makanan MBG

     “Ini bukan sekadar insiden teknis, ini alarm keras. Bila perlu, ganti yang tidak becus mengelola Bantuan Makanan Bergizi untuk anak sekolah,” tutupnya.

     (Haerul, S. Redaksi)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini