Majene, News Post.my.id, — Di antara rindangnya pepohonan dan tenangnya suasana perkampungan di Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, berdiri sebuah situs bersejarah yang menyimpan banyak kisah dari masa lampau. Warga setempat mengenalnya sebagai Kompleks Makam Ka’ba, salah satu makam tua yang diyakini telah ada sejak ratusan tahun silam.
Makam ini bukan sekadar tempat peristirahatan terakhir, melainkan saksi bisu perjalanan panjang sejarah dan peradaban masyarakat Mandar di pesisir barat Sulawesi Barat. Letaknya yang sedikit tersembunyi di antara pemukiman warga membuat situs ini jarang tersentuh perhatian publik maupun penelitian mendalam dari pihak terkait.
Berdasarkan penuturan warga sekitar, kompleks ini telah lama menjadi tempat ziarah dan penghormatan, terutama pada bulan-bulan tertentu seperti Maulid Nabi dan menjelang Ramadan. Namun, seiring berjalannya waktu, minat generasi muda untuk mengenal situs bersejarah ini mulai menurun, dan perhatian terhadap perawatan lokasi pun kian berkurang.
Beberapa batu nisan yang ada di dalam kompleks menunjukkan bentuk dan ukiran khas zaman dahulu, dengan motif dan tulisan yang sudah mulai aus dimakan usia. Hal itu menunjukkan bahwa makam tersebut kemungkinan besar merupakan peninggalan tokoh penting atau leluhur yang memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di wilayah Majene dan sekitarnya.
Meski belum ada penelitian arkeologis secara menyeluruh, masyarakat setempat meyakini bahwa Situs Makam Ka’ba merupakan bagian dari jaringan situs keagamaan dan kebudayaan lama yang tersebar di sepanjang pesisir Mandar. Potensi historis dan budaya yang terkandung di dalamnya membuat situs ini layak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah daerah maupun instansi kebudayaan.
Kini, tempat sunyi itu seolah menunggu tangan-tangan peduli untuk menggali lebih dalam cerita yang tersimpan di balik batu nisan dan pepohonan tua di sekitarnya. Situs Makam Ka’ba bukan hanya peninggalan masa lalu, melainkan warisan yang perlu dijaga agar sejarah panjang Majene tidak hilang ditelan waktu.
— Laporan dari Kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. (***)