Berita: newspost.my.id,-
Palu, Sulawesi Tengah — Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Melalui Operasi Terpadu yang digelar di kawasan rawan narkoba Kota Palu, petugas berhasil mengamankan 22 orang serta menyita 9 paket sabu dari dua lokasi berbeda, yakni di wilayah Palu Barat dan Kecamatan Tatanga.
Operasi tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNNP Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Ferdinand Maksi Pasule, S.I.K, dan melibatkan unsur gabungan dari berbagai instansi, di antaranya BNN Kota Palu, BNNK Donggala, personel Brimob, TNI, dan Satpol PP. Selain itu, para Kepala BNN Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah juga turut hadir untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
Dari hasil operasi di dua titik rawan tersebut, 22 orang diamankan karena diduga terlibat dalam penyalahgunaan narkotika. Petugas juga menyita 9 paket sabu sebagai barang bukti. Seluruh barang bukti dan para terduga kini telah dibawa untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut di kantor BNNP Sulawesi Tengah.
Berdasarkan hasil tes urine di lokasi, sebanyak 14 orang dinyatakan positif mengandung sabu, sementara 8 orang lainnya negatif. Terhadap mereka yang positif, tim rehabilitasi BNNP Sulteng langsung melakukan asesmen awal guna menentukan langkah penanganan selanjutnya.
Dalam keterangannya, Brigjen Pol. Ferdinand Maksi Pasule menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Terpadu Kawasan Rawan Narkoba, yang bertujuan untuk menekan peredaran gelap narkotika sekaligus memulihkan kondisi sosial masyarakat di wilayah yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
BNNP Sulawesi Tengah juga menegaskan akan terus memperkuat sinergi lintas sektor bersama aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat. Langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama mewujudkan “Sulawesi Tengah Bersinar” (Bersih Narkoba). (Tim)
