Soppeng, newspost.my.id, — Sejumlah pemain dan pengurus klub bola voli di Kabupaten Soppeng mengeluhkan mahalnya biaya bayaran wasit dalam berbagai turnamen lokal. Kondisi ini disebut telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir dan dinilai memberatkan klub peserta.
Menurut para pemain, tingginya biaya tersebut membuat sejumlah klub enggan mengikuti turnamen, bahkan beberapa di antaranya menunda penyelenggaraan kegiatan karena tidak mampu menanggung beban biaya pertandingan.
“Bayaran wasit terlalu mahal, sementara kualitas pertandingan tidak sebanding. Kami juga mendengar ada dugaan potongan anggaran dari pihak tertentu,” ujar seorang pemain yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan.
Dugaan potongan honor tersebut mengarah kepada Ketua Pengkab PBVSI Soppeng, yang disebut-sebut melakukan pemotongan dari honorarium yang seharusnya diterima para wasit. Beberapa wasit di lingkungan PBVSI Soppeng juga dikabarkan merasakan hal serupa, namun memilih tidak bersuara lantaran khawatir tidak lagi dilibatkan dalam pertandingan.
Pengurus klub voli di Soppeng berharap PBVSI memberikan klarifikasi resmi untuk menjaga transparansi, menjaga kepercayaan publik, serta memastikan pembinaan olahraga voli berjalan dengan baik di daerah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PBVSI Kabupaten Soppeng belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan tersebut. (Tim.Red)







