Pemirsa, newspost.my.id, - sebuah perjalanan ekspedisi lintas pulau kembali menguji keberanian para pengendara. Lokasinya berada di tanjakan Sumpang La’bu—sebuah ruas jalan menanjak yang dikenal berkelok tajam dan menuntut konsentrasi penuh. Di jalur inilah, ketangguhan mobil dan ketenangan pengemudi kembali dipertaruhkan.
Sejak memasuki kawasan perbukitan, medan sulit sudah mulai terasa. Kemiringan jalan, kondisi aspal yang tidak sepenuhnya mulus, serta kelokan yang datang beruntun membuat setiap kendaraan harus menjaga ritme dan kestabilan. Kamera kami merekam bagaimana mobil ekspedisi merayap perlahan, mempertahankan traksi sambil terus menyesuaikan tenaga mesin menghadapi tanjakan yang tak kunjung landai.
Di sisi jalan, kontur terjal dan lereng memanjang menciptakan suasana menegangkan. Kelokan-kelokan tajam tidak hanya menuntut penguasaan teknis, tetapi juga keberanian untuk membaca momentum. Pengemudi yang kami temui menyebut jalur ini “medan yang tak memberi ruang untuk lengah satu detik pun”.
Pada beberapa titik, kendaraan harus melakukan manuver perlahan: menurunkan kecepatan secara drastis, memutar setir dengan sudut presisi, lalu mempercepat kembali untuk menaklukkan tanjakan berikutnya. Situasi seperti ini menjadi ujian mental, terutama bagi pengendara yang baru pertama kali melintas.
Meski demikian, ekspedisi ini berjalan terkendali. Persiapan matang mulai dari kondisi kendaraan, koordinasi tim, pembagian tugas, hingga pemantauan jalur, menjadi kunci agar tanjakan Sumpang La’bu dapat dilalui dengan aman. Para peserta sepakat bahwa medan ekstrem ini memberikan pengalaman berharga, bukan hanya soal keberanian, tetapi juga disiplin berkendara di daerah dengan kontur menantang.
Pemirsa, bagi banyak pegiat ekspedisi lintas pulau, Tanjakan Sumpang La’bu bukan sekadar rintangan perjalanan. Ia adalah simbol arena uji kemampuan, tempat di mana setiap kelokan menjadi pengingat bahwa keselamatan selalu berada di tangan pengemudi yang bijak.
Laporan ini menunjukkan bagaimana sebuah tanjakan dapat berubah menjadi ajang pembuktian: bahwa perjalanan lintas pulau bukan hanya soal berpindah dari satu titik ke titik lain, tetapi juga tentang ketangguhan, kerja sama, dan keberanian. (***)
