-->
  • Jelajahi

    Copyright © NEWS POST | BERITA HARI INI TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pemkab Soppeng Tegaskan Komitmen Turunkan Stunting: “Tak Ingin Ada Anak Tertinggal”

    NewsPost
    Rabu, 28 Mei 2025, 21:40 WIB Last Updated 2025-05-28T14:40:17Z

     

    SOPPENG-SULSEL, Newspost.my.id     - 

    Soppeng, 28 Mei 2025 – Pemerintah Kabupaten Soppeng menegaskan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting dengan memperkuat sinergi lintas sektor dari tingkat kabupaten hingga desa dan kelurahan. Sepanjang tahun 2024, berbagai langkah strategis telah digulirkan demi mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan bebas stunting.


     Melalui pendekatan konvergensi yang terintegrasi, Pemkab Soppeng menggerakkan seluruh elemen, mulai dari dinas kesehatan, perangkat desa, kader posyandu, hingga unsur pemerintahan lainnya. Strategi ini mencakup sosialisasi kebijakan, pembinaan intensif, sistem data terintegrasi, serta evaluasi program secara berkala.

     “Kami tidak ingin ada satu pun anak di Soppeng yang tertinggal dalam tumbuh kembangnya. Pencegahan stunting harus dimulai dari hulu—dari desa, dari keluarga,” tegas Wakil Bupati Soppeng dalam salah satu pertemuan aksi percepatan penurunan stunting.


     Langkah konkret diawali dengan sosialisasi Peraturan Kepala Daerah pada 10 Juni 2024, yang memperjelas peran krusial desa dalam upaya penanganan stunting. Ini dilanjutkan dengan pelatihan dan pembinaan bagi kader kesehatan serta perangkat desa pada 16 Juli 2024, guna memperkuat kapasitas teknis dan pemahaman terhadap intervensi gizi.


    Pembangunan sistem manajemen data yang efektif juga menjadi prioritas. Pada 4 Juli 2024, Pemkab melalui Bappelitbangda meluncurkan sistem pemantauan pertumbuhan anak secara real-time sebagai dasar pengambilan kebijakan. Dinas Kesehatan pun rutin melakukan pengukuran dan publikasi data balita sejak 26 September 2024, meningkatkan transparansi serta kesadaran masyarakat.


    Evaluasi berkala dilaksanakan, salah satunya pada 10 Desember 2024, untuk menilai efektivitas program dan merumuskan langkah korektif yang diperlukan.

    Wakil Bupati Soppeng turut mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah sebelumnya, yang telah membuka akses ke wilayah terpencil. “Infrastruktur ini adalah jembatan emas yang memungkinkan kita menjangkau masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau. Kini, intervensi kesehatan dan gizi bisa diberikan secara tepat sasaran,” ujarnya.


    Pemetaan wilayah berisiko tinggi stunting juga telah dilakukan. Pemkab, OPD, dan perangkat desa turun langsung ke lapangan melakukan penyuluhan gizi secara paralel, memastikan intervensi benar-benar menyentuh masyarakat paling bawah.


    Dengan komitmen kuat dan pendekatan menyeluruh, Pemkab Soppeng menegaskan tekadnya menjadi kabupaten bebas stunting. Penanganan stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, tetapi merupakan gerakan bersama dari desa hingga kabupaten. (***)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini