Berita: newspost,my.id,-
Jakarta – Empat kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan Sulawesi Barat kini dihuni oleh nama-nama yang tak asing di telinga masyarakat Sulbar: Ratih Megasari Singkarru, Zulfikar Suhardi Duka, Ajbar, dan Agus Ambo Djirwa.
Mereka dipilih dengan janji memperjuangkan aspirasi rakyat Sulbar. Namun, di tengah derasnya sorotan publik terhadap perilaku koruptif anggota legislatif, pertanyaan mengemuka: siapa di antara mereka yang benar-benar amanah, dan siapa yang hanya sibuk mengurus kepentingan pribadi?
---
Ratih Megasari Singkarru
Politisi perempuan dari PAN ini dikenal luas lewat citra kesantunannya. Di periode sebelumnya, Ratih kerap turun ke daerah pemilihan, menggelar reses dengan pola yang lebih terbuka. Namun, sejumlah aktivis mahasiswa di Mamuju mengkritik minimnya tindak lanjut dari hasil reses yang ia kumpulkan.
Ratih juga disebut-sebut dekat dengan lingkaran bisnis tertentu. Meski tak terbukti, sorotan publik kerap diarahkan pada potensi konflik kepentingan.
---
Zulfikar Suhardi Duka
Putra mantan Bupati Mamuju, SDK, ini adalah politisi Demokrat yang masih muda. Ia dikenal vokal dalam rapat-rapat komisi. Namun, beberapa kalangan menyebut kariernya tak lepas dari privilese keluarga politik besar di Sulbar.
Kelebihannya: ia lebih aktif menyuarakan isu-isu pembangunan daerah, terutama infrastruktur pascagempa Mamuju. Kekurangannya: publik masih menilai gaya kerjanya lebih banyak retorika dibanding realisasi konkret.
---
Ajbar
Politisi Partai Gerindra ini relatif lebih tenang, tak banyak tampil di media nasional. Namun di dapil, Ajbar mendapat catatan baik karena kerap hadir di tengah masyarakat, terutama sektor pendidikan dan pertanian.
Beberapa pengamat politik lokal menilai Ajbar sebagai sosok yang rendah konflik dan relatif bersih dari isu gratifikasi. Tantangannya, Ajbar sering dianggap kurang punya daya tawar di Senayan sehingga suara Sulbar tak terlalu menggema di pusat.
---
Agus Ambo Djirwa
Nama Agus identik dengan basis politik akar rumput. Politisi senior ini punya rekam jejak panjang di birokrasi lokal sebelum melenggang ke DPR lewat PDIP. Namun, jejaknya juga dibayang-bayangi isu kedekatan dengan kelompok bisnis tertentu di Sulbar.
Kritikus menilai, Agus lebih sering memposisikan diri sebagai patron politik di daerah ketimbang legislator aktif di Senayan.
---
Analisis
Dari empat nama tersebut, figur yang dinilai paling amanah sejauh ini adalah Ajbar. Ia relatif bebas dari sorotan kasus atau isu memperkaya diri, meski kelemahannya adalah kurang menonjol di level nasional.
Sementara tiga nama lain – Ratih, Zulfikar, dan Agus – masih harus membuktikan diri bahwa kursi di Senayan bukan sekadar tiket untuk memperbesar pengaruh politik keluarga dan jaringan bisnis, melainkan benar-benar untuk memperjuangkan Sulawesi Barat.
---
Kesimpulan
Publik Sulbar kini menaruh harapan pada Ajbar sebagai sosok yang dianggap paling amanah. Tapi tanpa mekanisme kontrol rakyat yang ketat, siapa pun bisa tergelincir ke lubang yang sama: sibuk memperkaya diri, lupa janji pada rakyat. (Tim. Red)