Berita: News Post.my.id,-
SOPPENG – Polemik pembangunan Pasar Lamataesso dengan anggaran Rp23 miliar kembali mencuat. Ketua Tim Investigasi dan Monitoring Lembaga Kajian Advokasi HAM Indonesia (LHI), Mahmud Cambang, memastikan pihaknya segera menggelar ekspose terbuka hasil audit proyek yang dikerjakan Universitas Muhammadiyah (Unismuh).
Menurut Mahmud, audit menemukan sejumlah catatan krusial yang wajib diketahui publik.
> “Masyarakat berhak tahu apakah anggaran sebesar itu benar-benar digunakan sesuai rencana, atau justru menyisakan persoalan yang perlu ditindaklanjuti,” tegasnya, Kamis (18/9).
Mahmud menegaskan, proyek bernilai miliaran rupiah bukan sekadar soal bangunan fisik, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana negara.
> “Jika audit menemukan indikasi penyimpangan, kami tidak akan segan membeberkannya secara terbuka. Tidak ada toleransi bagi praktik yang merugikan keuangan negara atau mencederai kepentingan masyarakat Soppeng,” tegas Mahmud.
Ekspose hasil audit dijadwalkan digelar dalam waktu dekat. LHI berharap langkah ini menjadi momentum transparansi sekaligus peringatan bahwa dana publik tak boleh dijadikan ajang permainan.
Sementara itu, Ketua Umum LHI Arham MSi La Palellung menegaskan pihaknya tetap mengawal kasus Pasar Lamataesso hingga tuntas.
> “Kalau ada yang menghembuskan isu bahwa kami diam karena sudah didiamkan, saya tantang mereka! Tunjukkan siapa penyebar fitnah itu,” ujarnya di Soppeng, Jumat (19/9).
Arham menambahkan, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang berjalan.
“Kita tunggu hasil dari aparat penegak hukum (APH) karena merekalah yang berwenang menentukan ada tidaknya unsur korupsi dalam kasus ini,” pungkasnya. (Tim. Redaksi)
